sukabumiNews, SUKABUMI - Bentangan garis pantai di pesisir
selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang mencapai 117 kilometer, membuat
wilayah itu rawan tsunami. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus
berkonsentrasi menghadapi berbagai kemungkinan terjadinya tsunami di wilayah
itu.
"Selain bencana longsor, banjir, dan bencana lainnya,
konsentrasi kita juga difokuskan pada tsunami karena wilayah Kabupaten Sukabumi
memiliki bentangan garis pantai hampir 117 kilometer. Kondisi itu bisa
dikategorikan rentan tsunami," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten
Sukabumi Andi Kusnandi seperti dikutip Media Indonesia, Minggu (8/11/2015).
Di beberapa lokasi, BPBD sudah memasang alat deteksi dini
(early warning system) tsunami. Alat deteksi dini tsunami itu memang bukan
untuk mencegah terjadinya tsunami, tapi lebih kepada peringatan dini kepada
masyarakat. "Upaya-upaya antisipasi perlu dilakukan. Minimalnya ada
pengurangan risiko," ujar Andi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten
Sukabumi Irwan Fajar menyebutkan, ada 9 kecamatan di Kabupaten Sukabumi, yang
terpetakan rawan tsunami. Sembilan kecamatan itu yakni Palabuhanratu, Cikakak,
Cisolok, Tegalbuleud, Ujunggenteng, Ciracap, Ciemas, Cibitung, dan Kecamatan
Surade.
"Di setiap wilayah rawan potensi tsunami kita pasangi
alat deteksi dini tsunami," kata Irwan.
Selain potensi tsunami, BPBD juga konsentrasi menghadapi
gempa tektonik dan vulkanik. Apalagi Kabupaten Sukabumi yang terbagi menjadi 47
kecamatan diapit dua pegunungan berapi yang masih aktif.
"Wilayah Sukabumi itu dikelilingi Gunung Gede dan
Gunung Salak. Dua gunung itu masih aktif," ujar dia.
BPBD juga rutin mensosialisasikan hal=hal terkait tsunami
kepada masyarakat. BPBD juga memasang plang jalur-jalur evakuasi tsunami di
wilayah rawan.
No comments:
Write komentar